Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 1

Go down

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 1 Empty MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 1

Post by Will You Wed Dec 03, 2008 5:19 pm

Anggi segera beranjak dari tempat duduknya menuju pintu depan rumahnya. Suara bel rumahnya membuatnya sangat kesal beberapa hari ini. Hampir setiap hari di jam yang sama, suara bel rumahnya berbunyi. Tetapi anehnya saat dia membuka pintu, dia tak menemukan siapa-siapa kecuali bunga mawar merah dengan secarik kertas yang bertuliskan “ Mawar merahku hanya ada satu “ ! Braaaaakkk…., segera anggi menutup pintu dan mawar itu di buang di tong sampah.

Jumat pagi itu jam 8.15 Anggi sudah tiba di kampusnya, lebih pagi dari biasanya. Dia segera menuju ke perpustakaan, mulai belajar karena hari ini ada ujian statistik. Anggi tampak gelisah, hatinya kalut. Teori-teori statistik gak ada satupun yang nyangkut di kepalanya. Entah mengapa dia selalu teringat tentang bunga mawar itu. Semuanya serba misterius, siapa orang yang setiap hari datang meletakkan bunga itu?? ( pertanyaan-pertanyaan ini menghantui pikiran anggi ). Malaikatkah? Hantukah? Atau hanya orang iseng saja?.
Anggi tersentak kaget ketika tiba-tiba ada tangan yang menyentuh pundaknya, dan berpaling kebelakang.
“ Waduh sasa, lo hamper aja bikin jantung gw copot! Coba kalo gw mate, lo mau tanggung jawab apa ama bonyok gw?” Tanya Anggi sewot pada sasa yang tiba-tiba ngakak.
“ Sory, sory gitu aja marah sih, gadis cantik ini “ kata sasa sambil mencubit pipi Anggi.
“ Aaaa.., sakit tau! “ sewot anggi
“ Idih kenapa sih, kok kayaknya lagi kelam banget tuh muka? Ada masalah ape lagi lo? “ Tanya sasa penasaran ,melihat sahabatnya yang bersikap tidak seperti biasanya.
“ Udah ah, sebel! Yuuuk masuk kelas, tar pulang dari kampus gw certain yeee.” Kata Anggi sambil mecibirkan bibirnya. Akhirnya keduanya pun berlalu menuju kekelas untuk mengikuti ujian mata kuliah statistik.

Sepulang dari kampus Anggi mengajak Sasa untuk mampir kerumahnya.
“ sa, kita ngobrol ditaman belakang aja yah, lo mau minum apa nih? “
“ Apa aja deh yang penting gw kalo minum buatan lo gak berubah jadi jelek, he he he “ canda sasa.
“ Iya gak jelek tapi loe berubah jadi monyet, mau gak? “ jawab Anggi sembari meninggalkan sasa. Sasa mengambil majalah yang ada di bawah meja tempat dimana dia duduk. Tanpa sengaja matanya tertuju pada secarik kertas yang di sisipkan didalam lembaran majalah, sasa segera membaca tulisan yang ada di kertas itu “ MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU “. Ups, apa maksud tulisan ini yah? ( gumam dalam hati sasa ).
“ Hey, ngelamun aje lo” Sentak Anggi dari belakang.
“ Yeee..siapa yang ngelamun, Anggi ini tulisan siapa? Sory gw tadi dapet didalam majalah ini”
“ Ehm,,,itulah yang sebenarnya telah menghantui pikiran gw akhir-akhir ini. Mangkanya gw panggil lo kesini. Gw bingung !”
“ Mang ada apa sih? Kok kayaknya lo serius amat?”
“ Gini loh Sa, seminggu ini ada orang yang selalu membunyikan bel rumah gw tiap hari dan di jam yang sama “
“ Terus masalahnya dimana?” Tanya sasa masih bingung
“ Itulah masalahnya, tiap gw buka pintu rumah gw gak ada siapa-siapa kecuali setangkai bunga mawar yang ada tulisan itu” kata Anggi sambil nunjuk kertas yang dipegang sasa.
“ Ehm..jadi gitu ya, sekarang gw tau kenapa sahabat gw yang cantik ini uring-uringan. Atau jangan-jangan lo dah jatuh cinta lagi ama orang misterius itu”
“ Ngaco lo! Tau aja kagak siapa dia, cowok atau cewek, malakait atau hantu? Mang lo bisa tau? Yang ada tuh gw malah takut…!”
“ Tenang Anggi, menurut gw dia pasti salah satu pengagum lo, kalo menurut feeling gw sih dia tuh pastilah cowok. Coba lo pikir mana ada sih hantu siang-siang bolong, terus kalo cewek kurang kerjaan banget dia mau ngasih bunga ke lo. Kecuali kalo dia tuh cewek lesbian” tawa sasa ngeledek.
“ Sialan loe mang gw cewek lesbian apa?” jawab Anggi sewot
“ Yeee khan gw cuman bercanda..,tapi gw yakin kalo itu cowok. Yang pasti kalo liat tulisan dia tuh, pastinya dia cowok ganteng, romantis, dan penuh dengan kejutan, cuman mungkin dia tuh tipe cowok yang pemalu”
“ Yang pasti bukan type gw banget dah! Kalo dia tuh mang gentle yah seharusnya dia kenalin diri dunk bukan dengan cara seperti ini! Ini sih kek orang terror gw, gak jelas banget lagi!” jawab Anggi sewot Pembicaraan mereka pun tak ada ujungnya, karena sudah sore akhirnya Sasapun pamit untuk pulang.

Malam minggu Anggi tidak berniat kemana-kemana maklum orang tuanya baru pulang berlibur dari Eropa, Anggi ingin melepas kangen bersama keluarganya. Begitu banyak hadiah yang di bawain orang tuanya tak ada satupun yang bisa membuat hatinya melupakan tentang orang misterius pembawa bunga mawar itu. Walaupun dia belum tau siapa dia, sepertinya orang itu mampu menggoyahkan keangkuhan hati Anggi terhadap pria. Bunga mawar itu telah mampu mengusik benih cinta yang telah sepi dari ladang jiwanya. Ups..( kok gw jadi yakin gini sih kalo orang itu laki-laki ) gumam Anggi dalam hatinya. Anggi hampir 3 tahun belakangan ini memang mampu hidup tanpa seorang kekasih, kesendiriannya itu bukan tidak beralasan tapi karena dia pernah mengalami kisah cinta tragis hingga membuatnya trauma dan takut untuk memulai mengenal cinta lagi. Hari-harinya selama 3 tahun ini dihabiskan untuk belajar, ikut organisasi sosial yang kesemuanya itu hanya untuk melupakan masa lalunya. Kecantikan Anggi bisa dikatakan akan bisa membuat setiap pria yang melihatnya kagum dan akan perlahan mundur untuk mendekatinya bila mendengarnya bertutur kata santun. Yaaa hampir ferpect tapi kesempurnaan itu bukannya hanya milik Allah SWT dan tentunya Anggi hanya manusia biasa dan suatu saat akan mengenal cinta lagi walaupun dimasa yang berbeda dari sebelumnya.

Minggu pagi seperti biasa bersama sasa sahabatnya lari pagi di senayan sudah menjadi runitas yang harus di lakukan. Selain untuk olahraga mereka juga bisa cuci mata liat-liat cowok ganteng yang sedang berolah raga dan satu lagi yang tidak boleh meraka tinggalkan sarapan pagi nasi goreng rasa sayang milik Pa’de marijan yang sudah tersohor kelezatannya. Saking larisnya warung kaki lima Pa’de marijan ini harus antri untuk sekedar cari tempat duduk yang kosong. Anggi segera memesan nasi goreng 2 porsi kecil, sementara sasa mencari tempat duduk yang kosong. Setelah memesan Anggipun kemeja sasa, ternyata masih ada kursi kosong, buat 3 orangpun cukup ( gumam Anggi dalam hati ).
“ Sa, gimana kabar cowok lo? “ Tanya Anggi memulai pembicaraan.
“ Tumben lo nanya cowok gw? Dia sih baek-baek aje tuh, and tetep sayang dunk ma gw, mangnya lo jomblo molo! Kapan sih lo mau punya cowok ?” Canda sasa menggoda Anggi.
“ Yee… No Boy No Cry ! Blom kepikiran tuh, gw sih asyik2 aja.”
“ Yang bener nih? Oia gimana tuh ma bunga mawarmu?”
“Enak aja bunga mawar gw! Ehm..gw juga tambah bingung, tambah penasaran juga nih, selama bonyok gw datang dari eropa orang misterius itu gak pernah nongol lagi, kok gw malah jadi merasa kehilangan ya?.”
“ Maaf , apakah saya boleh duduk disini? “ Tanya seorang cowok yang tiba-tiba sudah berdiri disamping mereka.
“ Ehm… bo ,boleh boleh, silahkan” Jawab mereka gugup secara bersamaan. Ups siapa yang bisa menolak cowok ganteng, sopan dan berbadan tegap dengan tinggi kira-kira 175, untuk hanya sekedar satu meja untuk ikut menikmati nasi goreng pa’de marijan. ( pikir sasa dan Anggi) dan siapa pula yang menyangka kalo pikiran mereka berdua seolah-olah pernah melihat pria ini, tapi dimana? Keduanya larut dalam lamunan masing-masing.
“ Makasih, hey kok kalian pada ngelamun sih?”
“ Eh.nggak kok “ jawab Sasa sekenanya
“ Oia kenalkan saya Rendy, tadi saya udah cari tempat duduk tapi semuanya sudah penuh. Mangkanya saya ijin duduk disini, sudah dari tadi yah makannya?”
“ Baru kok, kita juga baru aja pesen. Oia Aku sasa, dan ini temenku Anggi” Jawab sasa sambil menyikut Anggi
“ Anggi “ sambil mengulurkan tangannya. Anggi masih seperti bingung sepertinya dia merasa pernah mengenal pria ini.( pikir anggi )
“Ehm, kayaknya Anggi pendiem banget ya. Palagi sariawan?” Tanya Rendy basa basi.
“ Enggak kok mang dia kek gini orangnya, biasalah dia tuh agak-agak gimana gituuu kalo deket ama cowok!” kata sasa sambil melirik Anggi yang masih keliatan grogi
“ Eh nggak cuman kok kayaknya kita pernah ketemu, tapi dimana ya?”
“ loe kok kita punya pikiran yang sama sih anggi. Tapi dimana ya?” sela sasa
“ Kalo nggak salah sih ketemunya waktu itu ada acara seminar di kampus, lupa ya? Coba inget cowok gondrong anak fakultas tehnik sipil yang sering dipandang sinis oleh para dosen karena dianggap sebagi penggerak mahasiswa untuk demonstrasi.” Kata rendy
“ Haaaa, kak Rendy?” Tanya sasa dan Anggi serempak saking kagetnya. Siapa yang tidak kenal Rendy, cowok yang dianggap playboy kampus. Tapi kenapa kok hari ini dia sangat berbeda, sampai-sampai Anggi dan Sasapun tidak mengenalinya. Rendy berubah jadi cowok seganteng ini, ternyata dibalik rambut gondrong dan sifat cueknya itu tersimpan wajah yang sangat ganteng, bahkan bila disandingkan dengan indra L. Brugman pun hanya beda-beda tipis.( pikir Anggi dan sasa ).
Akhirnya mereka bertiga pun terlibat perbincangan yang seru, mulai dari masalah kampus hingga kebiasaan mereka di luar kampus dan tak lupa sebelum mereka berpisah Rendy meminta no HP sasa dan Anggi, lagi-lagi mereka berdua pun tak kuasa untuk menolaknya. Anggi dan Sasapun akhirnya pulang kerumah masing-masing dengan sejuta rasa dan kesan yang tercipta pagi ini.

Minggu malam Anggi sedang menikmati kesendirian di samping jendela kamarnya, larut dalam lamunan yang sedang menari-nari dalam pikirannya. Angin malam yang menerpa wajahnya pun tak dihiraukan, pertanyaan-pertanyaan yang menggelayut dalam pikirannya seluas samudra tapi jawaban yang ditemukannya ibarat setetes embun dipagi hari, bahkan bulan purnama malam itupun hanya bisa memancarkan cahaya redup dengan bintangnya seolah ikut larut dalam nuansa hati Anggi. Malam semakin larut, Anggipun larut dalam kesendiriannya entah kenapa dia merasa jadi wanita lemah, satu –persatu kenangan-kenangan akan masa lalunya yang pahit dan tragedy cinta yang pernah dijalaninya bermain di alam pikirannya. Trauma Masa lalunya hampir membuatnya enggan untuk mengenal cinta lagi, tapi ternyata bunga mawar itu mampu mengusik kegersangan hatinya hingga akar-akar kerinduan akan hadirnya seorang priapun kembali terusik dan mulai tumbuh kembali di lubuk hatinya. Entah mengapa Anggi merasa kehilangan, suara bel rumahnya dijam yang sama dan bunga mawar merah bertuliskan “ MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU “ kini tak lagi ditemuinya. Yaa setelah orang tuanya tiba dari Eropa semuanya hilang seperti ditelan bumi, siapa orang misterius itu? Hingga jadwal kepulangan Orang tuakupun diketahuinya? Apakah orang dekatku ? atau tetanggaku? Siapa, entahla….( semua pertanyaan itu hinggap dikepala Anggi tanpa jawaban ). Malam semakin larut, rasa dingin yang menusuk terasa juga akhirnya dikulit putihnya Anggi dengan rasa kantuk yang tiba-tiba hadir Anggipun terlelap dalam sepinya malam, bercengkrama dengan mimpi-mimpi yang selalu menjadi bunga tidur dimalam hari.

Sementara ditempat yang berbeda, seorang pria sedang duduk di depan komputer. jari-jarinya begitu lincah bermain di keyboard sementara sinar yang berpendar-pendar dari layar monitor, menemaninya dikesunyian malam ini. Rendy seorang mahasiswa tehnik sipil tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi, senior Anggi dan sasa juga tentunya. Waktu telah menunjukkan jam 1.30 pagi, akhirnya Rendy menghentikan juga jari-jarinya untuk mengetik. Rendy segera beranjak dari tempat duduknya ke tempat tidur, tapi rasa kantuk belum menghampirinya. Rendy merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya, bayangan seorang wanita segera terlintas dan bermain di alam pikirannya. Yaa wanita cantik, anggun dan santun dalam bertutur sapa dan satu lagi dia adalah wanita yang smart
Will You
Will You
Udah BEGO
Udah BEGO

Jumlah posting : 194
Age : 44
Lokasi : Boekasie city
Registration date : 18.11.08

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik