Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 2

Go down

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 2 Empty MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 2

Post by Will You Wed Dec 03, 2008 5:22 pm

Rendy memang cowok yang mendapat gelar playboy di kampusnya, tetapi sebenarnya dia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun dengan semua wanita-wanita yang dekat dengannya, kecuali sebatas teman biasa walaupun wanita-wanita itu sangat mengharapkan cinta Rendy. Yaa..itulah Rendy cowok yang sangat berhati-hati dalam memilih pasangan hidupnya, trauma masa lalu dalam keluarganya yang broken home, perceraian orang-tuanya membuatnya tumbuh menjadi seorang pria yang haus akan kasih sayang apalagi terhadap seorang wanita. Sehingga Rendy selalu kelihatan begitu dekat dengan wanita walaupun itu hanya sebatas temen biasa. Rendy pria yang ganteng dengan sikapnya dan tutur katanya yang sopan akan mampu membuat wanita terkagum-kagum padanya, sebenarnya sejak 2 tahun yang lalu dia telah menemukan wanita yang mampu menggoyahkan hatinya, akan tetapi di balik gelar playboynya dia adalah pria yang sulit untuk mengungkapkan rasa cinta, apalagi dia adalah wanita yang dianggap jauh melebihi dari dirinya. Yaa rasa cinta yang tumbuh di lubuk hatinya itu hanya dapat di ungkapkan dengan tulisan-tulisan yang sangat indah untuk dijadikan sebuah puisi atau hanya sekedar coretan dinding seorang pria romantis. 2 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk memendam rasa yang tersimpan di dihati, tapi bagi Rendy 2 tahun adalah waktu yang sangat cukup dan kini saatnya harus mengungkapkan sejuta rasa cinta yang telah lama tersimpan dihati. Rendy melirik lukisan wanita pujaannya yang dipajang di dinding, dengan senyum sejuta makna Rendy pun hanyut dalam mimpi bersama sang kekasih gelapnya malam itu.

Pagi itu, Anggi kelihatan sangat riang dengan langkah yang tergesa-gesa dia menuju kantin tempat dimana dia dan sasa janjian. Di sudut kantin sasa sudah tampak duduk sambil membaca buku, Anggi segera menghampirinya.
“ Hey, sasa” sapa Anggi sambil mencium pipi sahabatnya.
“ Hey, waduh cantik bangat sih lo hari ini! Kayaknya lagi seneng nih? Kayak orang yang lagi jatuh cinta dah” goda sasa
“ Idih ngaco aja lo! Oia sa, tahu nggak gw seneng banget nyokap gw mau ngerayain ulangtahun gw di rumah dan katanya lagi akan ada kado yang sangat istimewa buat gw tapi masih rahasia, katanya sih!”
“ oyah...? nyokap lo mang perhatian banget yah, terus pestanya bakalan meriah dunk. Lo bakalan undang semua teman-teman kampus kita khan?” tanya sasa
“ Nah itu dia masalahnya sa, kata nyokap ulang tahun kali ini ingin di rayain bersama keluarga aja, tapi lo tetep diundang kok!”
“ Ehm..,mungkin keluarga lo pengen ultah lo kali ini beda aja kali, kalo temen-temen khan gampang bisa lo traktir dikantin, iya gak?” jawab sasa menghibur Anggi.
“ Iya juga sih, tapi khan......” belum selesai ucapan anggi sasa menyikut Anggi.
“ Anggi, coba liat itu khan kak Rendy? “ sasa menunjuk pada sosok pria yang sedang menuju kearah mereka.
“ Iya sa, liat dia sepertinya mau kesini tuh!”jawab Anggi membenarkan ucapan Sasa.
“ Hey..,semua. Pa kabar nih?” sapa Rendy
“ Hey juga kak Rendy, kabar sasa baek kok. Kalo kak rendy gimana tumben nih ke kantin?” tanya sasa
“ kabar saya baik, kalo Anggi gimana nih? Oia kebetulan saya memang lagi lewat sini, dan lihat kalian disini yah sudah mampir aja. Gak ganggu khan?” Jawab Rendy
“ Oia kabar aku juga baik kok kak, nggak kok nggak ganggu.!” Jawab Anggi grogi, entah mengapa Anggi sangat merasa grogi di depan Rendy.
“ Ehm syukur deh kalo semuanya baek, oia besok malam kalian ada acara gak?” tanya Rendy
“ Mang ada apa kak?!” tanya Anggi
“ Gini besok khan ada konser JAVA JAZZ di JCC terus saya dapat tiket gratis nih dari temen untuk 3 orang, rencananya saya mau ngajak kalian berdua, itu juga kalo gak ada acara.”
“ Wah keren banget tuh, eh Anggi loe khan suka banget nonton konser itu? Kalo sasa sory kak Rendy, sasa lagi ada acara keluarga besok malam jadi sasa kayaknya gak bisa ikut deh! Berdua ama Anggi aja yah,” Kata sasa sambil melirik Anggi.
“ Idih apaan sih lo sa, masa gw sendiri sih! “ kata Anggi sambil menginjak kaki sasa
“ Yaa gpp kale, sekalian loe ngilangin strees refreshing dikitla. Lagian khan lo suka banget ama konser ini! Jawab Sasa sambil mukanya agak menahan sakit karena kakinya di injak Anggi.
“ Yaa tapi khan gw malu kalo berdua duank, lagian ntar gw khan gak enak sama pacarnya kak Rendy!” jawab Anggi masih grogi
“ Gak apa-apa kok, ngapain malu lagian saya khan bukan penjahat mang ada tampan penjahat ya? Gak usah takut nggak bakaln ada yang marah kok toh saya nggak ada ikatan sama siapa-siapa, cuman kepengen nonton ama kalian aja kalo sasa nggak bisa ikut, yah sama Anggi aja juga gak papa kok khan sayang tiketnya.” Kata Rendy
Ehm memang sih tampan penjahat nggak ada, tapi masa sih nggak ada yang marah khan di kampus ini kak Rendy terkenal sebagai cowok Playboy terus ngakunya gak ada yang marah lagi. Huuu.. dasar cowok, pasti semuanya sama suka bohong .tapi sayang juga nih kalo kesempatan nonton konser ini terlewatkan soalnya gw pengen banget nonton konser ini.( pikir Anggi )
“Oh..yah udah kalo gitu besok siang Anggi kasih kabar ke Kak Rendy soalnya harus minta ijin nyokap dulu!” Kata Anggi
“ Gitu dunk, khan kalo gini jadi asyik sapa tau aja setelah dari sana ntar bisa lebih deket kayak Romeo and Juliet gitu deh...!” Goda Sasa kepada mereka berdua yang mukanya jadi merah di godain Sasa. Tanpa sengaja mata rendy dan Anggi berpadu dan keduanya merasa ada getaran dalam hatinya walau getaran itu tak sehebat letusan gunung krakatau namun cukup untuk menggelitik kegersangan hati untuk menuai benih cinta yang telah lama sepi dari ladang jiwa.
“ Ehm yah udah, kalo gitu besok saya tunggu infonya yah kalo jadi jangan lupa sms, masih di save khan no Hp saya?” Tanya Rendy membuyarkan lamunan Anggi.
“ Iya masih ada kok, besok Anggi kabarin kak Rendy” jawab Anggi
“ Oh yah udah kalo gitu Sasa, Anggi saya pamit dulu ya mau ketemu dosen dulu nih biasa bimbingan buat skripsi!” Kata Rendy sambil berlalu meninggalkan sasa dan Anggi, dan tak lupa Rendy memberi senyum yang begitu manis pada Anggi dengan sejuta makna yang tentunya Rendy sendiri yang mengerti maksudnya.
“ Anggi kamu liat gak sikap kak Rendy kayaknya dia tuh suka yah ama lo!” goda sasa
“ Idih ngaco aja lo!, kayak lo gak tau gw aje, yuuuk kita masuk kelas” kata Anggi dengan muka tersipu sambil mengajak sasa menuju kekelas untuk kuliah.

Siang itu Rendy mendapat sms dari Anggi, kalau malam ini dia sudah mendapat persetujuan dari orang tuanya untuk ikut nonton konser bersama Rendy. Sayangnya Rendy tidak sempat untuk datang ke rumah Anggi agar meminta ijin pada orang tuanya karena hari ini dia ada bimbingan skripsi sampai jam 5 sore, dan keduanya pun janjian untuk ketemu di kampus sore ini. Menjelang magrib Anggipun tiba dikampus, malam itu anggi terlihat cantik sekali. Rendy pun terlihat ganteng dengan kemejanya, ya tidak seperti dulu rendy yang cuek dengan rambutnya yang gondrong sangat berbeda dengan Rendy saat ini ( pikir anggi ). Entah mengapa Anggi merasa ada sesuatu yang menyelinap kedalam lubuk hatinya yang paling dalam ketika Rendy tersenyum padanya, sosok matanya yang tajam seolah memberi keteduhan, sikap sopan Rendy akan membuat wanita nyaman berada disampingya ( suasana hati Anggi membuatnya larut dalam lamunan). Anggi dengan senyuman bak putri malu membuat Rendy terpesona, dia melihat sosok wanita yang tidak dimiliki oleh wanita manapun yang dekat dengannya. Anggi dengan kecantikannya seiring pula sikap anggunya dalam bertutur kata, sangat sopan dan intelektual masih adaka alasan seorang pria untuk tidak mendambakan cinta wanita ini? ( Rendy seperti larut dalam simfoni hatinya). Entah mengapa keduanya masih diam, saling mengangumi dalam hati dan diatas sana bulanpun mulai bersinar dengan indahnya, dan tak mau kalah bintang-bintangpun memancarkan cahayanya bulan dan bintang seolah memberi isyarat cinta kepada kedua insan yang entah kapan dan entah siapa yang memulai, syair-syair cinta telah berdendang dihati mereka berdua.
“ Hey Anggi kok melamun?” tanya Rendy memecahkan kesunyian yang menyelimuti mereka berdua
“ Eh, nggak kok. Sory yah kak Anggi agak telat nih” jawab Anggi
“ Ehm, nggak kok kamu nggak telat. Justru saya mau minta maaf karena nggak sempat menjemput kamu dan pamit pada orang tua kamu!”
“ Nggak apa-apa kok kak, Anggi ngerti kakak khan lagi ada bimbingan ama dosen, lagian udah pamit ama nyokap kok”
“ Kalau begitu kita berangkat sekarang yuuuk..” ajak Rendy. Akhirnya merekapun segera berangkat. Dalam perjalanan lagi-lagi keduanya membisu, Rendy pun tidak ingin menganggu Anggi yang masih kelihatan sangat canggung rendy mencoba bersikap tenang dan hanya sesekali melirik Anggi yang sedang hanyut dalam nuansa hatinya mungkin juga karena sedang menikmati lagu-lagu richard max ( pikir Rendy ), rendypun berkonsentrasi menyetir mobilnya sambil ikut bernyanyi dengan suara yang pelan. Jam 7.15 mereka tiba didepan JCC senayan, setelah parkir mobil merekapun berdua segera masuk dan ternyata didalam gedung sudah sangat ramai dengan penonton. Malam itu diantara hiruk pikuk penonton dan alunan merdu musik JAZZ Anggi dan Rendy sangat menikmati kebersamaannya malam itu sesekali mereka saling pandang dan tersenyum tanpa kata, tetapi bukan karena alunan musik yang sedang dimainkan diatas panggung sana, melainkan nanyian hati yang sedang bersenandung di hati keduanya lebih indah untuk dinikmati dibandingkan suara merdu sang penyanyi . Degup jantung yang kencang lebih bertalu-talu suaranya dibandingkan suara gendang diatas sana, merekapun ikut menari mengikuti simfoni hati dua insan yang sedang mencoba memahami kebersamaan malam ini. Konser usai dan akhirnya merekapun pulang, Rendy mengantar Anggi sampai depan rumahnya, ucapan terima kasih untuk malam ini dan senyum perpisahan dari Anggi cukup membuat hati Rendy berbunga-bunga. Rendypun pamit untuk pulang, tak lupa Rendy mengajak Anggi untuk bertemu di perpustakaan kampus besok siang, Anggi hanya mengiyakan dan berlalu masuk kerumahnya.

Siang itu Anggi lebih dulu berada di perpustakaan, sambil menunggu Rendy dia pun duduk di tempat biasa dia menghabiskan waktu membaca buku. Tak lama berselang Rendy datang memhampirinya
“ Anggi dah lama nunggunya? “ Tanya Rendy
“ Hey kak Rendy udah datang, lumayan lama sih dah 30 menit yang lalu tapi nggak apa-apa kok emang Anggi suka disini ngabisin waktu untuk baca buku”
“ Ehm..oia kita makan siang di luar yuuukk, sambil ngobrol kamu udah gak ada kuliah lagi khan siang ini?” Tanya Rendy
“ Makan siang dimana kak? Ehm ia siang ini udah gak ada kuliah tapi..” Anggi belum selesai bicara Rendy sudah memotongnya
“ Tapi apa? Yuuuukk kita jalan “ Ajak Rendy. Anggipun hanya nurut apa kata Rendy, Anggi ngerasa tak kuasa menolak ajakan Rendy. Mereka berdua akhirnya meninggalkan kampus dan menuju tempat makan langganan Rendy yang tidak jauh dari kampus mereka. Setibanya di rumah makan semua pelayan dengan ramah menyapa Rendy dan menggodanya, maklum semua pelayan di rumah makan ini sudah kenal dekat dengan Rendy, diapun hanya tersenyum-senyum tetapi tidak meninggapi godaan mereka.
“ kak Rendy emang suka makan disini yah? Kayaknya meraka sudah pada kenal ama kak Rendy!” Tanya Anggi memulai pembicaraan setelah mereka duduk
“ Iya.., ini rumah makan langganan saya. Mangkanya semua pelayan disini sudah pada kenal, Anggi mau makan apa?” rendy menyodorkan menu makan pada Anggi
“ Anggi sama ama kak rendy aja deh!”
“ Bener nih? Ntar nyesel lo! Ya udah kalo gitu biar saya pesen yang ini aja yah”. Kata Rendy sambil memanggil pelayan,yang segera datang menghampirinya.
“ Sasa kemana?, kok dari tadi saya nggak liat dia di kampus? Biasanya kan bareng ama Anggi di perpustakaan?” Tanya Rendy
“ Sasa tadi abis kuliah lansung pulang kak, katanya sih sore ini dia ada janji ama cowoknya. Mau nonton katanya ! jawab Anggi
“ Oya? Anggi nggak diajak ma sasa? Nonton bareng berempat sama cowok Angi juga? “ Tanya Rendy
“ Diajak sih kak, cuman males ah masa nonton mereka pacaran!”
“ Loh, khan kamu bias ajak pacar kamu juga! “ kata Rendy mencoba cari tahu tentang pacar Anggi walau dia tahu kalu Anggi tidak punya pacar
“ Ehm, kak makanannya sudah datang tuh, makan yuuuk dah laepr nih!” kata anggi mencoba mengalihkan pembicaraan, Anggi kelihatan sangat grogi di Tanya soal pacar.
“ Oia hampir lupa, makan yuuukk ini enak banget nih cumi goreng masakan khas rumah makan ini. Mau gak ? ! Rendy menawarkan Anggi,
“ Makasih, kayaknya emang enak nih Anggi juga suka makan cumi” kata Anggi, ehm kak Rendy orangya perhatian banget yah, sambil mencuri pandang dan sepertinya dia juga cowok romantis lihat aja dia selalu berusaha memperhatikan apa saja yang mungkin gw perluin saat makan mulai dari tissue sampai kebersihan meja makan dia perhatiin ( pikir Anggi ). Mereka berdua menikmati suasana makan siang itu, sambil bersenda gurau, tertawa dan saling melempar senyum sejuta makna, saling menatap mata dengan diam seribu basa dan hanya mereka berdua yang mengerti apa arti tatapan itu. Sementara dari kejauhan semua pelayanpun hanya saling melempar senyum dengan para pelayan lainnya melihat keduanya yang begitu cocok di mata mereka, yang satu ganteng dan satunya lagi cantik, tapi mereka juga tidak pernah tahu kalau mereka itu hanyala temen biasa., dan belum jadi pacar.
“ Eh kak Rendy, abis dari gramedia yah? Beli buku apa kak?” Tanya Anggi yang lebih dulu selesai makannya
“ Iya tadi sebelum ketemu kamu mampir di gramedia dulu, saya beli buku judulnya ‘ MENGGAPAI KEDAMAIAN DALAM HIDUP’ ini karangan Yusuf Rendy bagus banget isinya penuh dengan motivator untuk orang-orang yang sedang di rundung banyak masalah”. Kata Rendy
“ Oh ya, boleh Anggi liat “ Tanya Anggi
“ Boleh dunk, coba kamu liat di hal 35 disitu tuh ada tulisan yang bagus banget” kata Rendy. Anggi segera melihat halaman buku yang disebut Rendy, di situ ada puisi:

‘ Hitam pekat masa lalu…

Jangan biarkan untuk terus menggerogoti jiwamu…

Dan menghalangi jalanmu…

Namun hitam pekat masa lalumu…

biarkan untuk mengiringi langkahmu…

Sampai kau temukan cinta abadi …

Sang pencipta alam semesta ini…

berdamaila dengan masa lalu..

Dan jangan pernah takut akan hari esok…

Pasti akan kau temukan makna hidup yang sesungguhnya…
Will You
Will You
Udah BEGO
Udah BEGO

Jumlah posting : 194
Age : 44
Lokasi : Boekasie city
Registration date : 18.11.08

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik