Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 3

Go down

MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 3 Empty MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU - 3

Post by Will You Wed Dec 03, 2008 5:23 pm

“ kak Rendy, ehm puisi in bagus banget ya! “ Komentar Anggi setelah membaca puisi yang ada dalam buku itu, jauh di dalam lubuk hati Anggi puisi itu sangat menyentuh hatinya, begitu dalam makna yang terkandung di dalamnya, yaaa Anggi merasa justru dia selama ini telah larut dalam masa lalunya dan tidak berusaha untuk bangkit sehingga dia justru terpuruk dengan masa lalu itu, bukakanka dia seharunsya berdamai dengan masa lalunya, dan tidak perlu takut untuk memulai mengenal cinta lagi. Ehm, puisi itu seperti membangunkan Anggi dari tidur panjangnya ( Anggi terhanyut dalam lamunannya sendiri ).
“ Hey kok kamu jadi ngelamun sih? Ada apa dengan puisi itu? Bagus khan? “
“ Iya bagus banget kak, boleh Anggi pinjam gak ?”
“ Boleh, pinjam aja. Kamu suka ya buku ini? “ tanya Rendy
“Makasih, tapi khan kak Rendy belum baca? “
“ Ngak apa-apa kok, saya sih gampang tar kalo Anggi udah baca “
“ Oke deh makasih yah kak, tar kalo dah dibaca pasti lansung Anggi balikin! Kata Anggi. Hari semakin sore dan mereka pun akhirnya pulang, sebelumnya Rendy mengantar Anggi sampai depan rumahnya. Rendy pun pulang dengan senyum kebahagiaan, jauh di lubuk hatinya dia sangat mengagumi sosok Anggi di balik kecantikan parasnya sikapnya yang santun dalam bertutur kata akan membuat setiap orang yang sedang berbicara dengannya akan segan karena dalam berbicara dia sangat intelektual, rajin beribadah dan Anggi bukan tipe gadis yang sombong walaupun dia berasal dari keluarga yang berkecukupan dan anak tunggal. Ehm Anggi memang memiliki kepribadian yang sangat mengagumkan. Tapi mengapa sampai saat ini dia masih sendiri? Apakah karena sikap Anggi dengan segala kesempurnaan yang di milikinya membuat pria segan dan harus berpikir dua kali untuk menyatakan cinta pada seorang Anggi? ( semua pertanyaan-pertanyaan itu hinggap di kepala Rendy) ehm Rendy hanya tersenyum, sambil bersiul kecil dan bersenandung lirih malam itu diapun pulang kerumahnya dengan hati yang berbunga-bunga.

Pagi itu Anggi di sibukkan oleh sms maupun telepon dari semua temen-temennya maupun dari keluarganya hanya untuk mengucapkan” selamat Ulang Tahun Anggi, semoga panjang umur” dan segala macam bentuk ucapan yang intinya adalah doa buat Anggi. Hari ini tanggal 17 agustus dimana bangsa Indonesia sedang merayakan Ulang Tahun kemerdekaannya Anggi pun ber Ulang Tahun yang ke 21, Anggi semakin beranjak dewasa tentunya. Satu lagi hal yang paling ditunggu-tunggu Anggi adalah Hadiah Istimewah yang telah dijanjikan Orang tuanya di pesta ulang tahunnya malam ini. Selang kesibukannya menerima Sms dan telepon tiba-tiba dari luar pintu kamarnya suara Ibunya terdengar memanggil Anggi dan mengetuk pintu. Anggi segera membuka pintu kamarnya dan di depan pintu kamar Ibunya tersenyum lebar dan sangat menyejukkan hati Anggi.
“ Selamat ‘ Ulang Tahun Anakku Sayang ‘ “ Kata nyokap Anggi mengucapkan selamat ulang tahun sambil mencium pipi anak semata wayangnya.
“ Makasih yah mama! “ Anggi pun mencium pipi dan tangan mamanya kemudian Anggi memeluk erat mamanya, entah mengapa dia seperti ingin bermanja-manja sama mamanya pagi ini. Dari belakang tampak terlihat wajah papanya dengan senyum sumringah
“ Selamat Ulang Tahun anakku sayang” kata Papa Anggi sambil mencium pipi Anggi, dan Anggipun mencium tangan papanya dan memeluknya, Anggi kelihatan sangat bahagia memiliki orang tua yang sangat menyayanginya dan kedua orang tua Anggi pun sangat bahagia memiliki anak seperti Anggi walaupun dia anak tunggal dia tidak manja dan sangat mandiri sikapnya dewasa, pintar, dan Anggi juga termasuk anak yang soleha,Tetapi ada satu kekhawatiran yang masih menyelimuti pikiran kedua orang tua Anggi karena sampai saat ini Anggi masih larut dalam kesedihan dan kesendiriannya dan seolah tak mau membuka pintu hatinya buat pria yang lain selain Aldi mantan kekasihnya. 3 tahun sudah Aldi meninggalkan Anggi lebih dulu menghadap Ilahi, kecelakaan tragis yang menimpa Aldi sepulang mengantarkan Anggi kerumahnya 3 tahun yang lalu membuatnya Aldi harus meregang nyawa di rumah sakit dan tidak dapat di tolong lagi, setelah kepergian Aldi, Anggi seolah menutup diri dan tidak berusaha untuk membuka pintu hatinya buat yang lain. Hal ini inilah yang membuat kedua orang tua Anggi khawatir, sebagai seorang anak perempuan dan semata wayang tentunya mereka mengharapkan anaknya sebagai penerus keturunan mereka. Waktu terus berjalan, jam dinding telah menunjukkan jam10 pagi akhirnya canda tawa dan senda gurau mereka pun berakhir dan Anggi pamit pada kedua orang tuanya untuk segera mandi dan mempersiapkan diri untuk acara pesta ulang tahunnya malam ini.
Sore itu di rumah Anggi terlihat kesibukan disana sini, Anggi merasa sepertinya ulang tahunnya kali ini memang ingin di buat surprise dan lebih berkesan dibdanding tahu-tahun sebelumnya oleh orang tuanya. Sementara Anggi sejak siang tadi juga hanya sibuk mempersiapkan gaun yang akan di kenakannya malam ini, entah sudah berapa kali gaunnya di gonta ganti dan pilihannya pun tertuju sama gaun berwarna biru. Gaun biru itu memang belum pernah di pakainya gaun itu adalah kado dari Aldi kekasihnya yang telah lama pergi meninggalkannya, entah mengapa Anggi sangat ingin memakai gaun itu, tak henti-hantinya dia bergaya di depan cermin sambil tersenyum dan berdecak kagum pada diri sendiri memuji kecantikannya ( dalam hati anggi berucap syukur atas segala kelebihan yang telah di berikan Allah SWT ).Tepat jam 7.00 malam, Anggi kelihatan menuruni tangga dengan langkah pelan, bak permaisuri Anggi kelihatan sangat anggun, sorot matanya memancarkan sinar kebahagian kecantikan yang terpancar dari wajahnya mempesona siapa pun yang melihatnya malam itu. Sementara di bawah tangga orang tua Anggi, kerabat dekat dan sasa sahabatnya telah menunggu kedatangan Anggi dengan senyum sumringah, mereka semuapun menampakkan kebahagian malam itu. Ketika Anggi sampai pada penghujung tangga kedua orang tuanyapun segera menyambutnya.
“ Selamat Ulang Tahun sayang ! “ kata papa dan mamanya secara bersamaan sambil mencium kedua pipi anak semata wayang mereka. Telihat jelas kebahagian terpcancar di wajah mereka bertiga.
“ Terima kasih mama, terima kasih papa “ jawab Anggi dengan ceria. Kebahagian mereka pun sejenak terusik dengan suara bel rumah yang berbunyi. Pembantu dirumah Anggi bergegas membuka pintu, sejenak semua penghuni yang ada didalam diam dan saling berpandagan entah siapa yang dating? ( piker mereka ). Tidak lama kemudian muncul sosok seorang pria berbadan tegap. Penampilannya sangat menarik bak seorang model, sejenak Anggipun terpukau dengan sosok pria yang sangat di kenalnya itu. Ups, kak Rendy datang juga. ( gumam dalam hati anggi). Anggi masih terpaku heran karena dia tidak merasa mengundang Rendy malam ini selain sasa orang yang bukan dari kalangan kerabatnya. Tapi Anggi tersentak kaget dalam lamunannya saat Sasa sahabatnya mencubitnya dan menyuruhnya tuk menghampiri Rendy. Anggi beranjak dan segera menghampiri Rendy.
“ Selamat Ulang Tahun Anggi “ sapa Rendy dengan senyum khasnya.
“ Makasih yah Kak Rendy “ jawab Anggi yang masih kelihatan agak bingung dengan hadirnya Rendy. Anggi segera mempersilahkan Rendy dan mengajak ketempat papa dan mamanya untuk diperkenalkan.
“ Mah, pah kenalin ini kak Rendy senior Anggi di kampus “ kata Anggi memperkenalkan Rendy.
“ Iya kita dah kenal kok ama nak Rendy “ jawab kedua orang tua Anggi secara bersamaan. Anggi makin bingung dan bertanya-tanya dalam hati dari mana orang tuanya kenal Rendy.
“ Malam Om, malam Tante. Apa kabar? “ Sapa Rendy pada kedua orang tua Anggi dengan ramah.
“ Haaaaaa…? Mama ama papa dah kenal kak Rendy? ! “ Anggi makin bingung sementara semua orang yang melihat tingkah Anggi seperti itu hanya tersenyum geli. Rendy lalu berlalu meninggalkan Anggi dan kemudian muncul lagi dan segera mendekati Anggi. Rendy seperti membawa sesuatu yang di sembunyikan di balik punggungya.
“ Anggi selamat Ulang Tahun yah, kak rendy cumin bias ngasihin ini ! “ Rendy mengeluarkan bunga mawar yang ada di balik punggungya.
“ Makasih Kak Rendy “ Anggi menerima mawar dari Rendy dan ups, betapa kagetnya Anggi saat membaca tulisan pada secarik kertas “ MAWAR MERAHKU HANYA ADA SATU “. Anggi seperti tak bisa berkata apa-apa mulutnya serasa terkunci, seluruh badannya terasa lunglai tak berdaya.
“ Ja.. jadi selama ini…..? “ Anggi belum selesai bicara dan tiba-tiba dia tak kuasa membendung air matanya dan segera berlari meninggalkan ruangan menuju ketaman belakang rumahnya. Semua orang hanya terpaku diam kecuali Rendy yang segera berlari mengikutinya. Anggi berdiri disamping kolam renang dan tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya. Anggi merasa selama ini di permainkan oleh orang-orang yang dekat dengannya bahkan sampai orang tuanyapun ikut terlibat. Mengapa mereka semua mempermainkan Anggi, mengapa mereka membohongi Anggi? ( semua pertanyaan-pertanyaan itu bermain di benak Anggi ). Rendy muncul di belakang Anggi dan berusaha meraih pundaknya, tapi Anggi segera menepisnya dengan kesal.
“ Anggi, saya minta maaf atas semua yang terjadi sampai hari ini! Jujur saya tidak pernah bermaksud untuk mempermainkan Anggi. Walaupun semua yang saya lakukan ini terksesan di rekayasa tapi apapun yang terjadi adalah murni kesalahan dari saya, bukan dari sahabat kamu Sasa maupun keluarga kamu. Anggi jujur sejak 2 tahun yang lalu, saya......!
“ Cukup kak Rendy Aku nggak mau mendengar penjelasan apapun dan dari siapapun, semua telah mempermainkan persaanku, apakah ini hadiah ULTAHku? Apakah hadiah Ultahku kali ini adalah rasa kecewa yang di bungkus dengan kado kebohongan dan ketidak jujuran dari semua orang yang aku anggap sebagai orang yang menyayangiku selama ini?. Anggi semakin tidak dapat menahan laju air matanya dalam isaknya yang tertahan. Rasa kesal dan kecewa dirasakan bagai sembilu yang menusuk-nusuk dadanya!
“ Anggi saya tahu kamu sangat kecewa dengan semua ini, tapi tolong beri kesempatan saya untuk mengatakan yang sejujur-jujurnya. Aku hanya butuh diammu, ketenanganmu, kesabaranmu, tatapan mata indahmu untuk menyimak dan mendengarkan apa yang akan keluar dari bibirku walau suaraku sendiri pastila terdengar ditelingamu bagai suara rahwana dalam gelora amarahmu, dan pastilah tatapan mataku akan membuatmu muak dalam derasnya air matamu yang bagiku adalah air mata surga.!” Mendengar itu bukannya Anggi diam tapi air matanya malah semakin deras mengalir dari kedua bola mata indahnya walau kini dengan isak yang tertahan.
“ Anggi , coba tatap mataku. “ Rendy mencoba meraih dagu Anggi dengan lembut dan mengangkatnya. Anggi mencoba menatap mata Rendy.
“ Anggi coba kamu lihat bintang diatas sana, begitu indahnya dia berkelip diantara cahaya bulan sabit. Tapi esok bila matahari mulai muncul dari persembunyiannya, maka keindahan itu pun sirna diantara riuhnya kicau burung dipagi hari. Namun ada satu keindahan yang mungkin tidak semua orang di dunia dapat merasakannya, kamu tahu itu apa? Keindahan sebuah kasih sayang yang tidak mengenal batas dan waktu, siang maupun malam. Dia terus mengalir tanpa berharap kasih itu terbalaskan kembali. Yah kasih sayang kedua orang tua kamu Anggi. Setelah itu barulah sahabatmu sasa, kemudian jika boleh memohon kakak juga ingin masuk dalam daftar orang2 yang menyayangimu. “ Anggi terdiam kali ini dia mencoba menatap dalam-dalam mata Rendy, mencoba mencari jawaban yang sesungguhnya. Tapi Anggi tetap tak mampu mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya. Matanya berkaca-kaca. Melihat itu Rendy pun melanjutkan kata-katanya.
Will You
Will You
Udah BEGO
Udah BEGO

Jumlah posting : 194
Age : 44
Lokasi : Boekasie city
Registration date : 18.11.08

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik